Bingung Cara Melamar Kerja Lewat Email? Perhatikan Dulu 7 Hal Berikut!
Kalau anda perhatikan, saat ini perekrutan karyawan lebih banyak dijalankan secara virtual. Kamu sanggup apply kerja melalui portal job, website resmi perusahaan, atau email. Bahkan, kini job fair juga dijalankan secara virtual.
Society for Human Resource Management (SHRM) melakukan survei kepada 1500 perekrut profesional. Hasilnya, 70% perekrut bakal tetap menjaga rekruitasi virtual gara-gara lebih hemat biaya dan waktu. Perubahan ini memudahkan anda dan juga perekrut.
Sebenarnya, mengirim lamaran kerja secara daring melalui email bukan hal baru. Namun, nggak sedikit dari kami masih bahagia bingung dan melakukan kesalahan. Hal ini sanggup menjadi salah satu penyebab email lamaranmu nggak mendapat respons dari HRD. Lalu, bagaimana cara mengirim lamaran kerja melalui email yang benar?
1. Sertakan subject contoh CV lamaran kerja yang baik dan benar
Biasanya, di iklan lowongan kerja, perusahaan bakal mencantumkan subject untuk anda menggunakan selagi mengirim email. Misalnya, (nama)_(posisi yang dilamar). Tapi, nggak sedikit yang nggak perhatikan itu dan berujung mengirim email tanpa subject.
Memangnya kenapa kalau nggak menggunakan subject?
Dari satu lowongan pekerjaan yang diunggah, ada ratusan atau ribuan orang yang melamar. Kebayang nggak, berapa banyak email yang mesti dibuka Akang & Teteh HRD?
Biar nggak ribet, biasanya HR bakal mem-filter email masuk berdasarkan subject. Nah, kalau anda mengirim email tanpa subject atau subjectnya nggak sesuai, nanti nggak muncul. Jadi emailmu nggak dicermati atau dihapus mirip HRD gara-gara dianggap spam.
Cukup chat ke gebetan aja yang nggak di-read, email lamaran kerja ke HRD jangan.
Kalau lowongan pekerjaan nggak mencantumkan subject apa yang mesti ditulis, anda sanggup tulis bersama lamaran pekerjaan: (posisi yang dilamar)_(nama).
2. Isi body email
Setelah subject, body email juga penting. Nggak jarang, body email ini dibiarkan kosong selagi mengirim lamaran kerja. Entah gara-gara bingung faedah body email membuat apa, atau bingung sudi nulis apa, ya di body email.
Body email ini sanggup dikatakan kayak salam pembuka dari anda untuk perekrut. Ini sanggup berikan impresi atau kesan baik untuk HRD. Selain itu, ini juga sanggup beri tambahan sedikit gambaran tentang anda kepada HRD.
contoh-email-lamaran-kerja
Nggak mesti panjang, kok. Beberapa hal yang sanggup anda tuliskan seperti, perkenalan diri, posisi yang anda lamar, kualifikasi apa yang anda punya untuk posisi itu, atau cerita singkat pengalaman kerja yang relevan, ucapan terima kasih, dan juga kontak yang sanggup dihubungi. Perhatikan penulisan, ya, pastikan nggak ada yang typo. Kalau anda menulisnya menggunakan bahasa Inggris perhatikan juga grammar-nya Wong Cerdas .
3. Lampirkan dokumen yang sesuai
Dokumen yang diminta tiap tiap perusahaan biasanya beda-beda. Misalnya, iklan lowongan kerja yang anda lihat mencantumkan kalimat “Kirimkan CV dan portofolio Anda ke alamat email perusahaan.”
Ini juga mesti diperhatikan. Pastikan anda melampirkan dokumen sesuai bersama yang diminta. Kalau yang diminta CV aja, kirim CV aja. Kalau CV mirip portofolio, bermakna CV dan portofolio. Jangan mengirimkan berkas lainnya layaknya KTP, Ijazah, atau Kartu Keluarga kalau itu nggak diminta. Hati-hati kalau sudi mengirim dokumen pribadi, gara-gara banyak lowongan kerja fiktif.
Selain itu, perhatikan juga penamaan file sebelum akan dikirim. Kalau nama CVnya masih ‘CV’ aja, anda sanggup pindah menjadi CV_(nama)_2021, misalnya. Oh iya, pastikan anda rajin update mengisi CV anda biar menarik hati perekrut. Nama file portofolio juga jangan lupa diperhatikan. Kamu sanggup menamai file tersebut bersama Portofolio_(nama)_2021, yang tandanya kalau ini adalah portofolio terbarumu.